SELINGKUH ? NO WAY !

Firman Allah SWT Surat Ar-Rum, 30 : 21  
Yang artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Hadits Nabi Muhammad SAW, Riwayat Baihaqi: Apabila seseorang telah menikah, maka separuh agamanya  sudah dijalani.
Pada dasarnya pernikahan itu merupakan ikatan yang berpijak pada cinta dan kasih. Masing-masing (suami-isteri) berperan mempertahankan dan mengembangkan cinta dan kasih itu, sehingga tetap terpelihara dengan baik. Di zaman yang katanya modern seperti sekarang ini makna pernikahan semakin pudar, tujuan mulia sebagaimana firman Allah diatas tidak tercapai. Keutuhan rumah tangga sering terkoyak, dan ada banyak faktor penyebabnya:
Pertama, kurangnya pemahaman terhadap tujuan pernikahan yang sangat mulia itu. Pernikahan dianggap sebagai pelegalan hubungan biologis semata, orang akan mudah berpaling (selingkuh) jika ada problem yang berkaitan dengan biologis. Masalah hormonal ini menjadi faktor dominan terjadinya perselingkuhan, terlebih bagi kalangan pekerja, baik lelaki maupun perempuan yang relasi sosialnya tinggi. Model seperti ini yang sekarang ini lagi top, karena dilakukan oleh artis-artis papan atas juga.
Kedua, masing-masing pasangan (suami-isteri) saling mempertahankan egonya, merasa bisa dan mampu, apalagi jika keduanya sama-sama mempunyai penghasilan yang cukup. Kedua belah pihak ingin mengatur sendiri, sama-sama tak mau diatur. Hal ini akan memunculkan ketidakpuasan dalam keluarga dan akan melampiaskan pada pihak lain.
Ketiga, kesibukan suami juga kerap membuat wanita merasa kurang diperhatikan atau kurang mendapat pujian dari pasangannya, kalangan wanita seperti ini sangat rentan terhadap perselingkuhan. Apalagi ketika ia mendapat lelaki lain yang dirasakan memperhatikannya, ia merasakan kembali harga dirinya.
Keempat, suami isteri sama-sama sibuk di luar rumah, lagi-lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, atau mengisi kegiatan dengan alasan kejenuhan di rumah. Saat ini banyak wanita yang memilih karier di luar rumah, kecenderungan ini tanpa disadari membuka peluang terjadinya perselingkuhan. Seorang psikolog perempuan mengatakan adanya sinyalemen : lima dari tujuh wanita pekerja cenderung setuju dengan perselingkuhan. Terlepas benar tidaknya sinyalemen itu, ada faktor yang membuat wanita pekerja menyetujui perselingkuhan, antara lain makin meluasnya pergaulan hidup dan banyaknya wanita bekerja di luar rumah, ditambah pengertian yang salah tentang emansipasi, mengapa pria bisa berselingkuh wanita tidak?
Kelima, perselingkuhan bisa terjadi karena kurang berkualitasnya pertemuan pasangan suami isteri.
 Dalam menjaga dan mengembangkan cinta kasih suami isteri agar terhindar dari perselingkuhan ada beberapa hal:
Pertama, meningkatkan kualitas pertemuan, lebih lagi pada suami isteri yang bekerja di luar rumah. Semisal rekreasi bersama, arisan keluarga, dll. Yang bisa merekatkan keluarga.
Kedua, bagi isteri yang di rumah berusaha menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan rumah atau mengurus anak-anak, juga bisa dengan mengikuti kegiatan sosial maupun keagamaan.
Ketiga, semua program dan problem keluarga dilakukan dengan musyawarah dan dalam menghadapi problem harus sama-sama bersabar.
Keempat, peran agama sangat dominan dalam mencegah perselingkuhan, suami isteri harus komitmen terhadap tujuan pernikahan, yakni “membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah”.
Mereka berdua harus menyadari bahwa perselingkuhan perusak dahsyat dalam keluarga. Dalam agama, kita bisa menghapus perbuatan baik yang pernah kita lakukan.
Semoga Allah menghindarkan kita dari perbuatan keji itu. Amiin.

0 comments:

Posting Komentar