Ba
Ø Bantulah ia belajar pada bab-bab yang sulit, perbanyak latihan soal ; terangkan materi sesuai batas kemampuan dan pengetahuan orangtua. Bantuan belajar orangtua bisa berupa drill tanya-jawab atau menjelaskan hal-hal yang dirasa sulit oleh anak. Jika tidak bisa mengajari materi yang akan diujikan, carikan guru pembimbing privat yang mumpuni atau ikutkan anak les di bimbingan belajar khusus.
Ø Bantulah anak secara spiritual dengan mendoakan mereka di setiap kesempatan beribadah, bila perlu ajak serta anak dalam doa tersebut secara berjamaah agar anak ikut terlibat dengan nuansa khusyu’ harapan dan keinginan target sukses seperti yang dicita-citakan orangtua dan ia harapkan juga.
Ø Bangunkan anak di hening dini hari untuk belajar dan beribadah. Banyak cerita sukses yang melatari kisah sukses orang-orang hebat di masa lalu karena banyak berikhtiar, belajar dan beribadah di malam hari.
Ø Batasi dan aturlah secara seimbang aktivitas belajar dan bermain anak supaya tidak menggangu jadwal belajar dan tugas-tugas utamanya. Usahakan pembatasan itu tidak membuat anak semakin tertekan atau terbelenggu batin-psikisnya akibat terlalu lama belajar hingga menjadi jenuh untuk belajar intens.
Bi
Ø Bikin suasana yang nyaman menyenangkan dan kondusif di dalam rumah ketika anak sedang dalam suasana memfokuskan diri mempersiapkan materi belajar menghadapi ulangan harian atau ujian.
Ø Bikin menu plus makan dan minum ekstra yang memuaskan selera anak dan juga efeknya sekaligus dapat meningkatkan kualitas stamina otaknya pada saat anak terforsir energi pikirannya untuk belajar.
Ø Biasakan latih anak dengan bioritme (ritme hidup) untuk disiplin rajin belajar terencana, teratur, dan terjadwal dengan sebaik-baiknya jauh-jauh hari sebelum jadwal ujian datang.
Ø Bijaksana dan selektif dalam memberikan tugas-tugas pekerjaan harian membantu orangtua di rumah agar anak tidak merasa terbebani atau terganggu jadwal intensif kegiatan belajarnya.
Ø Bicarakan baik-baik jika ada permasalahan rumit yang mengganggu pikiran anak, segera carikan solusi damai secepatnya atau tunda dulu penyelesaiannya bila hal itu muncul mendadak di saat hari-hari ujian.
Bu
Ø Butuh apa saja anak anda untuk menyukseskan target ujiannya? Penuhilah segera dengan bijak setiap kebutuhan akademiknya (buku, soal-soal, alat tulis, les tambahan, dll) agar mereka lebih tenang batin dan pikirannya sehingga dapat segera mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Ø Buatkan jadwal kegiatan harian yang bisa dikompromi oleh anak pada saat hari-hari menjelang ujian.
Ø Bugarkan fisik dan sehatkan psikis anak dengan membantu membuatkan jadwal berolahraga atau rekreasi pada saat mereka kelelahan akibat belajar yang terlalu diforsir.
Be
Ø Bebaskan anak dari tugas-tugas rutin harian di rumah yang sekiranya dapat membebani fisik atau membuat mereka kelelahan sehingga berakibat konsentrasinya terganggu pada saat akan belajar.
Ø Beri pancingan reward / hadiah kejutan agar anak anda giat belajar dan berusaha mendapat nilai baik.
Ø Berikan dukungan / support motivasi dan semangat kepada anak terutama pada saat mereka sedang benar-benar membutuhkan perlindungan kasih atau bantuan pertolongan dari orangtua.
Ø Belai-sentuh kasih dan perhatian tulus dari ayah-ibu sangat berarti bagi anak saat hari-hari menjelang atau pas hari ujian ; bila perlu sempatkan untuk mengantar atau menemani anak sesaat di tempat ujian.
Ø Benahi stamina kesehatan anak dengan memberikan multivitamin dan tambahan suplemen kepadanya.
Ø Benahi kekuatan rasa percaya diri anak dan mentalitasnya agar lebih kokoh dengan memberikan kata-kata konstruktif dan support motivasi yang membuat etos belajar dan tekad berprestasi mereka meningkat.
Bo
Ø Bolehkan anak mengatur sendiri jadwal kegiatan ekstra bersantai sejenak yang membuat terhibur (main games, nonton TV, dll) asalkan tidak “kebablasan” hingga mengganggu jadwal belajar mereka.
Ø Bonus hadiah : siapkan rangsangan bonus agar anak terpacu dan terpicu mengejar prestasi sebaik-baiknya. Catatan : jangan menjanjikan bonus hadiah dengan cara “keterlaluan” (terlalu” lama jarak waktunya, “terlalu”berlebihan bentuk wujudnya, “terlalu” kecil nilainya, “terlalu” banyak syaratnya, “terlalu” dibesar-besarkan tantangan agar bisa mendapatkannya, dsb.)
0 comments:
Posting Komentar