APAKAH ITU SEDEKAH ???

Suatu pemberian yang diberikan oleh seorang Muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu; suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap rida Allah SWT dan pahala semata.

Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fukaha (ahli fikih) disebut sadaqah at-tatawwu' (sedekah secara spontan dan sukarela). Sebenarnya ada pula arti sedekah yang lain. Menurut mereka, istilah sedekah juga dapat searti dengan kata zakat, yang berarti suatu harta wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim pada waktu tertentu dan dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat (hukum Islam). Karena itu para fukaha sering menyebut istilah zakat fitrah dengan sadaqah al-fitr.
Adapun sedekah dalam pengertian bukan zakat sangat dianjurkan dalam Islam dan sangat baik dilakukan tiap saat. Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud adalah yang artinya: "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberikan kepadanya pahala yang besar." (QS An-Nisaa [4]:14).
Demikian pula di dalam sunah. Hadis yang menganjurkan sedekah tidak sedikit jumlahnya. Di dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW bersabda : "Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang memberi makan dan menjawab salam" (HR Ahmad bin Hanbal atau Imam Hanbali). Para fukaha sepakat bahwa hukum sedekah pada dasarnya adalah sunah, berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa bila ditinggalkan. Di samping sunah, ada kalanya pula hukum sedekah itu menjadi haram, yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang menerima sedekah akan menggunakan harta sedekah itu untuk kemaksiatan.
Terakhir, ada kalanya pula hukum sedekah itu berubah menjadi wajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan jiwanya, sementara dia (orang pertama) mempunyai makanan lebih dari apa yang ia perlukan saat itu. Hukum sedekah juga menjadi wajib jika seseorang bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga.
Sedekah dalam arti sadaqah at-tatawwu' berbeda dengan zakat. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan, dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum. Hal ini sejalan dengan sebuah hadis Nabi Muhammad SAW dari sahabat Abu Hurairah. Dalam hadis ini dijelaskan bahwa salah satu kelompok hamba Allah SWT yang mendapat naungan dari-Nya di hari kiamat kelak adalah seseorang yang memberi sedekah dengan tangan kanannya lalu ia sembunyikan seakan-akan tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya tersebut. disarikan dari ensiklopedi islam.

MENGHINDARI BAKHIL

“Orang yang murah hati dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka,
Orang bodoh yang murah hati lebih dicintai Allah daripada seorang ahli ibadah yang bakhil.”
(HR. TIRMIDZI)

Dari penjelasan hadits diatas memberikan pemahaman kepada kita bahwa kemuliaan di sisi Allah dan manusia dapat kita peroleh manakala kita mampu mengikis habis sifat bakhil dalam diri kita. Sifat bakhil sebagai akhlaq yang tercela dapat mengeraskan hati seseorang sehingga ia tidak lagi memperdulikan orang-orang disekitarnya yang membutuhkan uluran tangan. Padahal dari segi prosentase, orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan jauh lebih banyak ketimbang mereka yang hidup dalam kemapanan. Oleh karena itu sangatlah logis jika orang yang bakhil cenderung tidak mendapat tempat yang mulia di tengah-tengah realitas sosial.
Fachruddin Ar-Rozi, seorang pembaharu Islam di penghujung abad 6 hijriyah. Membedakan antara ambisius dan bakhil. Menurutnya, ambisius adalah usaha total untuk memperoleh kekayaan, ketika tidak ada atau jumlahnya sedikit. Sedangkan bakhil adalah usaha total untuk mempertahankan kekayaan ketika kekayaaan tersebut ada. Dengan demikian, cinta harta terjadi dalam dua hal : Pertama, kesukaan untuk mengumpulkan dan menghasilkan harta yang disebut ambisius, dan kedua, kesukaan untuk mempertahankannya yang disebut bakhil.
Ketika seseorang terlalu ambisius untuk memperoleh harta, sangatlah mungkin jika orang tersebut akan terjebak kepada kebakhilan. Hal itu dikarenakan bayang-bayang tentang susah payahnya mencari harta menyelimuti jiwanya, sehingga ada rasa “eman” jika harta yang sudah didaptkan dengan susah payah tersebut harus dilepaskannya begitu saja. Terlebih-lebih jika orang tersebut tidak mengetahui dasar-dasar baik dari Al-Qur’an ataupun hadits tentang pentingnya berderma.
“Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti tenggelam didalamnya
Sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya”.


KATA KUNCI PEMBIMBINGAN POSITIF TERHADAP ANAK SEKOLAH

 Pahami dan kenali dengan seksama cirri-ciri sikap, watak dan keperibadian siswa kita sebaik-baiknya. Apakah mereka memiliki karakter keras, lembut, normal, kooperatif, pembangkang, penurut, rejektif ataukah reseptif? Dari dasar ciri-ciri mereka itulah kita harus bisa menerapkan pola pengajaran yang tepat sehingga dapat diterima oleh siswa.
 Padukan pembimbingan efektif dengan pilihan pola ajar lembut tapi tidak lembek, keras tapi tidak kasar. Terapkan disiplin dengan cara damai tanpa kekerasan, berikan petuah tetapi berikan juga contoh, bertindak keras boleh saja namun jangan lakukan kekasaran atau kekerasan fisik. Tetaplah konsisten mengedepankan bimbingan dengan bahasa kasih sayang.
 Pilih dan gunakan kata-kata, kondisi,suasana dan intonasi ucapan yang tepat dan sesuai dengan kondisi mood psikologis siswa pada saat diberi bimbingan atau diajak interaksi.
 Pikirkan efek dan ekses jangka panjang atas segala ucapan dan perkataan yang akan kita sampaikan kepada mereka. Jika anda masih dalam keadaan emosi, lebih baik tunda dulu tindakan anda daripada berbicara keras membuat siswa tertekan atau malah tidak menghargai tugas dan keberadaan anda.
 Pupuk dan terus tumbuh-kembangkan budaya berinteraksi dan berbicara secara positif terhadap siswa-siswa kita. Tinggalkan pilihan kata-kata dan stigma-stimulus yang cenderung serba negative terhadap mereka sebagaimana kita sering lihat dilakukan oleh guru “killer” yang suka “membunuh” karakter siswa secara kaku dan keras.
 Pukulan atau kekerasan bukanlah solusi yang baik dan juga cenderung berekses negative dan kontra-poduktif bagi pendidikan siswa anak remaja di masa kini dan nanti. Untuk menyelesaikan masalah, gunakan langkah solusi bijaksana yang tidak menimbulkan efek masalah di masa depan kelak.
 Jangan pupuskan dan jangan pudarkan semangat belajar siswa-siswi kita unuk terus berkembang. Kreatvitas, bakat talenta, potensi serta peluang berprestasi mereka di masa depan harus kita bantu dengan membukakan pintu koridor yang aman dan hindarkan perlakuan yang cenderung kasa dan membuat siswa tersakiti secara fisik maupn psikis.
 Perhatikan dengan cermat dan waspadailah secara bijak setiap episode perkembangan siswa kita.
 Penuh kasih (dalam memilih kata-kata. Intonsi suara dan tatapan wajah) yang kita berikan kepada siswa jadikan referensi utama atas pembimbingan dan pola pengajaran yang sehat bagi pertumbuhan kejiwaan dan harmoni psikologis siswa selanjutnya.
 Perlahan-lahan, lakukan reduksi dan revisi secara bertahap perilaku buruk siswa setiap kali ia berubah atau melakukan perbuatan yang bisa membuat emosi guru memuncak.
 Perkataan dan perlakuan guru bagaimanapun bentuk rupanya, akan melekat kuat diingat oleh siswa kita hingga mereka kelak dewasa. Hindarilah perkataan dan perlakuan yang mengakibatkan efek traumatis atau dendam kesumat yang terpendam pada jiwa siswa -siswa kita.
 Perkuat harmoni dan kekompakan dengan sesama guru dan mendidik dan mengajar siswa.
 Pelajari, carilah dan tambahlah pengetahuan cara efektf membimbing siswa. Sempatkan menambah ilmu dari berbagai wacana buku, media, temu ilmiah, dll.
 Pola pengajaran ideal harus anda terapkan dalam berbagai kesempatan secara cerdas, bijaksana dan konsisten. Ingatlah :
 Pohon bibit generasi yang baik, dapat tumbuh sehat jika proses pemupupukan dilakukan dengan baik dan perawatannya dengan cara pembimbingan pengajaran yang baik.

TIPS PENGUATAN

Ø Jangan gunakan ucapan kalimat atau tindakan merendahkan siswa secara berlabihan yang justru malah mengalirkan kebencian atau antipati siswa pada suatu mata pelajaran atau guru tertentu…”Jangan, cinta dengan benci”…”Jangan sayang pakai marah…”.
Ø Jaga jarak kedekatan dengan siswa secara aman, nyaman dan se-ideal mungkin.
Ø Jiwa dan sikap pendidikan, pembimbing, pelindung, dekat seperti sahabat harus kita kedepankan.
Ø Jinakkan dan redakan terlebih dulu emosi anda sebelum mengambil tindakan menangani siswa.
Ø Mental juang, gigih, tlaten, tenang, sabar, sadar adalah pegangan utama bagi para guru pendidik.
Ø Jujurlah dalam berkata-kata, bersikap dan memberi contoh perilaku kepada seluruhy siswa.
Ø Jelas: berkata-kata gunakan pilihan kata berkualitas yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
Ø Jernih: pikiran jernih, batin jernih, nalar jernih adalah syarat awal memulai interaksi secara posistif.
Ø Jeda : jangan berlebihan memarahi siswa, lakukan jeda sesaat ketika merasa tensi anda mulai naik.
Ø Jenakan : kisah cerita, hal-hal yang lucu, cara-cara yang fun dan jenaka bisa membuat siswa merasa ceria, nyaman  dan akan terbawa mempengaruhi suasan mood kesehariannya secara posistif.

NILAI DIDIK DONGENG MEMBANGUN WATAK SISWA


Walaupun dongeng bersifat khayal atau meceritakan benda. Dunia pendidikan dianggap seharusnya berperan besar dalam mengurangi dampak negative media. Mengingat akan hal itu,  yang sangat penting diperhatiakan oleh guru adalah menciptakan pendidikan mempu membina dan mwmbentuk watak siswa”
Hampir setiap hari, media cetak dan elektronik menyuguhkan berita atau tayangan kekerasan, kejahatan, kemaksiatan dan sebagainya.
Sebagian orang yakin kondisi itu mengakibatkan seringnya terjadi tawuran, penganiayaan, perkosaan, serta kriminalitas, pada pelajar jika sudah begitu, guru sering disalahkan. Padahal anak-0anak (siswa)hanya delapan jam berada di sekolah itupun sekolah ang memakai system  ful day school, bagaimana dengan sekolah yang tidak full day  school alias lima jam dan pelajaran agamanya hanya sekali dalam satu minggunya, kalau guru agamanya masuk, bagaimana jika sakit, anaknya sakit keluarganya ada yang sakit, keperluan keluarga atau seminar, perlatiah guru dan sebagainya semua itu berdampak pada murid.
Selebihnya anak-anak (siswa) adalah dirumah bersama keluarga. Itupun jika orang  tua (mama) dirumah alias tidak bekerja.
Bagaimana jika kedua orang tua sama-sama bekerja, durumah anaknya bersama pembantu atau neneknya yang sudah renta. Tau dirumah tidak ada siapapun.
Semtara banyak tayangan TV yang ternyata dianggap tidak layak ditonton terutama oleh anak, sekarang ini televisi hanya menyajikan tontonan-tontonan yang ber-rating tinggi tanpa mempedulikan kualitas. Banyak sinetron-sinetron yang mengajarkan hal-hal yang tidak benar, seperti “Suamai-suami takut istri”. Dalam sinetron tersebut diceritakan bagaiamana suami takut kepada istrinya  karena akan selingkuh. Padahal seharusnya suami itu setia dan tidak perlu takut kepada istri.
“Itukan bisa mengajarkan persepsi yang salah dalam rumah tangga,hampir seluruh televisi swasta sekarang menjadi televisi hiburan. TPI yang dulu merupakan televisi pendidikan kini juga berubah menjadi televisi hiburan. Begitu pula dengan yang lain. Isi serta materi yang ditayangkan seluruh televisi tersebut sama, tidak ada keberagaman,”
“Nah, seharusnya Televisi komonitas dan televisi Publik tidak ikut-ikut Tren itu dan bisa menjadi Televisi Pendidikan.” Dunia pendidikan memang  dianggap seharusnya berperan  besar dalam mengurangi dampak negative media. Mengingat itu hal yang sangat penting diperhatikan guru adalah meciptakan pendidikan yang mempu membina watak siswa. Tugas utama guru adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar aktivitas itu menarik dan menyenangkan, guru harus bisa memilih metode yang tepat. Pilihan metode hendaknya disesuaikan dengan situasi serta kondisi siswa. Ketetapan pilihan metode mempermudah peserta didik mengikuti pembelajaran sekaligus sangat membantu mencapai kompetensi dasar.
Mendongeng adalah salah satu metode untuk membina watak siswa demi mengurangi kenakalan remaja, pada dasarnya, sebagian besar anak senang mendengarkan dongeng karena banyak hal menarik dari dongeng tersebut. Hal-hal menarik itu terletak pada perubahan nasib pelakunya. Konflik yang terjadi, dan amanat yang dapat diambil sebagai suatu nilai didik.
Walaupaun dongeng sering bersifat khayal, kehadiarannya tetap di perlukan ditengah arus modernisasi saat ini.. sebab, dongeng mengandung nilai-nilai moral atau nilai-nilai yang patut diteladani.
Dongeng “Si Janda Dan Ketela Pohon” kaya Suhta whini. Mengajarkan, untuk mendapatkan sesuatu kita harus bekerja keras dan memeras otak agar kehidupan terus berlangsung. Nilai begitu, antara lain bisa diambil dari paragraph berikut.
………. Sesampai dirumah segera ia tanam batang-batang pohon itu sesai dengan petunjuk ketela pohon waktu berlalu, batang-batang itu kini telah tumbuh bersemi. Potongan batang yang ditancaptkan Si Janda diladangnya kini tumbuh menjadi satu pohon yantg utuh……..
Siapa yang menebar kebaikan akan memetik buah kebaikan di kemudian hari. Pesan demikian, antara lain, tersirat dalam cerita “Kebaikan Berubah Kebaikan” Karya Amrizal. M. di situ dituturkan ketulusan seseorang kakek miskin dalam menyelamatkan seekor anjing. Dengan sabar, kakek mengobati aning yang akhirnya sembuh. Pada akhir cerita, sang  kakerk menemukan kebahagiaan. Dan ceritera tersebut, pelajaran yang dapat di petik adalah jangan berharap imbalan setelah memberikan bantuan. Bantulah secara tulus, tanpa pamrih. Pemberian tidak harus berupa materi,
Perbuatan dan perkataan baik juga merupakan pemberian yang tidak ternilai. Dongeng “Besi Batangan Dogosok Menjadi Jarum” karya Andre Wongso dalam buku Wisdom success ……..seorang bocah kecil tinggal didesa terpencil. Karena kenakalan dan kebandelannya, bocah ini sering tidak mengikuti pelajaran membaca dan menulis yang seharusnya dia ikut. Dia lebih suka bermain-main atau berkelana menyusuri jalan desa dan tepian sungai. Suatu hari ditepian sebuah sungai, bocah kecil ini melihat  seorang nenek sedang mengerjakan sesuatu berulang-ulang. Ia terlihat sedang mengosok-gosokkan sesuatu di sebuah batu. Sampai beberapa hari berikutnya, bocah kecil tadi masih melihat hal yang sama, yaitu sang nenek tua sedang terus melakukan hal yang sama. Kejadian itu menimbulkan  keingintahuan si bocah kecil. Maka suatu hari ia memberanikan diri untuk, nenek menggosok besi batangan ini agar  menjadi sebuah jarum. Bocah kecil ini tampak tidak percaya, wah….mana mungkin, besi batangan bisa digosok menjadi jarum?
“Selama kita memiliki kemauan dan kesabaran, selama kita memiliki keteguhan hati, keyakianan dan keuletan, besi batangan ini bila digosik terus menerus, maka suatu hari nanti besi batangan ini pasti bisa menjadi sebatang jarum….”kata si nenek.
Peristiwa itu telah mengubah sikap mentalnya dan menjadikan dirinya seorang pelajar yang rajin, disiplin dan ulet. Setelah dewasa si bocah tadi menjadi seorang sastrawan yang terkenal dan populr sampai hari ini.
Walaupun dongeng bersifat khayal atau menceritakan benda sebagai hiasan atau binatang, pesan moral dan nilai-nilai didik didalamnya patut diteladani siswa., dongeng dapat diberikan langsung oleh guru, teman bercerita kepada temannya, VCD, atau berdongeng dengan boneka tangan. Dengan cara tersebut diharapkah siswa memahami isi cerita, memahami karakter orang lain, mempelajari kehidupan manusia, sekaligus melatih siswa untuk terampil berbicara.

KETIKA BENDERA SETAN DIKIBARKAN

Jika para pakar telah menghianati kepakarannya,
jika ulama telah menJual murah ayat-ayat sucinya,
jika ilmuwan telah mengesampingkan nilai-nilai obyektifnya,
yang kesemuanya dikorbankan dmi kerakusan pada materi dan harta,
maka kebun kehidupan tidak lagi berisi pohon rindang dan buah segar,
tetapi berubah menjadi kebun berduri penuh racun.

Rasulullah pernah membuat metafora tentang kehidupan ini sebagai sebauah kebun “Addn-ya bustan tazayyanat bikhomsati asya’ (dunia ini ibarat kebun yang dihiasi dengan limahal).
Kebun adalah tempat produksi. Disana setiap tanaman berpeluang untuk mengembanggkan diri dan berbuah. Kebun kehidupan menurut Nabi akan menjadi indah dan menyejukkan jika di dalamnya ada lima unsur yang merupakan sumber pemancar keindahan ke dalam kebun kehidupan itu.
Pertama : Ilmu Ulama (ilmunya para ahli, para ulama dan cerdik-cendekia). Kualitas sumber daya manusia sangat penting, potensi alam hanya akan bermanfaat jika berada di tangan SDM yang berkualitas.
Tanah subur, hutan lebat, lautan penuh kekayaan dan tambang yang melimaph hanya bsa berfaedah secara optimal setelah bersentuhan dengan ilmu dan teknologi.
Jika karunia Tuhan yang sangat murah berupa potensi alam yang besar itu tidak tersentuh dengan ilmu dan teknologi, karunia itu tidak berubah menajadi rahmat dan hanya sebagai potensi.
Itulah sebabnya Nabi menyatakan ilmuya para ulama’, para ahli dan para cerdik-cendikia dapat membuat kebun kehidupan menjadi indah.
Kedua: Adlil umara (sikap adil para penguasa) tindakan penguasa yang adil punya dampak sangat besar terhadap ketentraman masyarakat. Jika penguasa kehilangan sikap adilnya, maka rakyat dari waktu ke waktu akan menderita.
Rasa tenteram yang bersumber dari sikap penguasa yang adil tidak bisa diganti dengan apa pun. Tidak dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, tidak juga dengan meningkatnya pendapatan perkapita. Rasa keadilan itu tidak dapat dibeli dan tidak dapat diganti dengan materi.
Ketiga : Ibadatil ubbad (ketekunan orang-orang yang beribadah). Kehidupan akan terpancar indah ketika kita saksikan rumah-rumah ibadah dipadati orang dari bebagai umur, tua, muda dan anak-anak.
Bukan Cuma orang-orang tua yang sudah uzur, apalagi tempat ibadah yang kosong melompong. Jika kegiantan dirumah ibadah tampak semarak oleh tekunnya orang yang ibadah, maka kebun kehidupan akan terasa segar.
Keempat : Amanatit tujjar (kejujuran para pedagang dan penguasa) ketika para pedagang dan penguasa kita bersikap jujur, tidak memalsukan kualitas, tidak mengurangi timbangan dan takaran, tidak mengingkari garansi yang diberikan, maka alangkah tentram para konsumen. Kebun kehidupan yang indah salah satunya terpancar dari pedagang yang jujur ini.
Kelima:Nasihatil mubtarifin (para pekerja dan karyawan yang disiplin). Masyarakat akan lebih lega jika dilayani para petugas yang disiplin., para atasan puas memiliki staf yang disiplin.
Penguasa dan produsen tenang mempunyai keryawan yang disipin. Para pererja memiliki motivasi yang baik. Mereka disiplin bukan hanya ketika ada atasan tetapi setiap waktu. Mereka bukan seperti yang diibaratkan pepatah: “tikus-tikus berpesta ketika kucing tiada.”
Jika kita ingin dalam masyarakat ini kehidupan berjalan indah, lima unsur yang dinyatakan nabi itu harus duwujudkan. Mulailah dari diri kita sesuai dengan posisi kita.
Apakah kita seorang ilmuawan, penguasa, pengusaha, buruh, karyawan dan lainnya, kita berperilaku seperti yang ditunjukkan Nabi di atas.
Tetapi sabda nabi itu belum selesai. Marilah kita perhatikan peringatan Nabi dalam tamsil berikutnya:
“maka datanglah iblis dengan membawa lima bendera. Masing-msing bendera ia tancapkan di sisi lima unsur sumber keindahan tadi,” kata Nabi.
Pertama: datanglah iblis membawa bendera dengki (hasut) dan ia tancapkan disisi para ulama’, pakar dan cerdik pandai.
Kedua: iblis membawa bendera kedzaliman lalu ia tancapkan di sisi keadilan para penguasa.
Ketiga: dia datang dengan membawa bendera ria’ (pambrih) lalu dikibarkan di sisi ketkunan orang-orang yang beribadah.
Keempat: iblis datang dengan membawa bendera khianat,lalu ditancapkan di sisi kejujuran para pedangan dan pengusaha.
Keliama: iblis datang dengan membawa bendera ingkar lalu dikibarkan di sisi ketekunan dan kedisiplinan para karyawan.
Lima bendera kejahatan yang dikibarkan iblis akan berusaha mengalahkan lima keutamaan yang memancarkan keindahan di kebun kehiduapan kita.
Lima sifat yang rendah itu mengintai untuk menghancurkan lima sifat mulia.jia bendera kejahatan berkibar, maka kebun menjadi gundul dan gersang.
Jika para pakar telah menghianati kepakarannya, jika ulama’ telah menjual murah ayat-ayat sucinya, jika ilmuan telah mengesapingkian nilai-nilai obyektifnya, yang kesemuanya dikorbankan demi kerakusan pada materi dan harta,maka kebun kehidupan tidak lagi berisi pohon rindang dan buah segar, tetapi berubah menjadi kebun berduri penuh racun.
Demikian juga ketika penguasa telah kehilangan sikap adilnya. Ketika kekuasaan di tagannya dipergunakan sesuai selera sendiri, bukan sesuai aturan.
Bila penegak hukum telah membunuh suara htri nuraniya sehingga hilang kepekaan terhadap rasa keadilan, maka kehidupan bermasyarakat kita tidak akan menikmati hari-hari yang manis, melainkan kekerasan demi kekerasan, saling peras memeras baik dengan cara halus meupun terang-terangan akan terjadi dimana-mana.
Jika pedagang tidak lagi peduli pada kejujuran, jika penguasah suh saling sikut dan tidak lagi punya etika berusaha, jika majikan hanya mementingkan untung dan mengabaikan nasib pekerja, sementara pekerja juga hanya menuntut haknya tetapi cara kerjanya asal-asalan, produktivitas rendah dan kehilangan disiplin, maka ketegangan demi ketegangan akan terjadi. Dunia usaha akan kehilangan kepercayaan dan para pekerja akan kehilangan mata pencaharian.
Jika orang yang beribadah telah kehilangan keikhlasannya dan berganti dengan pamrih, jika ritual yang sakral telah berubah menjadi sekedar seremonial, jika mereka yang beribadah tidak lagi sepenuh hati, maka sesungguhnya orang-orang ini bukan tengah beribadah melainkan sedang bersama-sama mendustakan agama.
Apakah suasana kehiduapan kita sekarang ini bagaikan kebun indah seperti digambarkan oleh rasulullah, ataukah justru sebaliknya menjadi hutan beluka dengan hukum rimba yang menonjol karena lima bendera iblis telah berkibar gagah?
Kita berharap lima sumber keindahan hidup yang diajarkan oleh Rasullah perlahan-lahan tumbuh segar agar aneka krisis yang kini tengah kita derita bisa segera sirna.

Memacu motivasi, Meredam gelisah hati


Meredam Rasa Tersinggung

Semakin kita ingin menunjukkan siapa diri kita agar diakui dan dihormati, maka batin kita akan semakin tertekan, tegang dan lelah. Padahal sikap ingin menunjukkan siapa diri kita biasanya hanya akan membuat kita semakin dibenci

Salah satu hal yang sering membuat energi terkuras  adalah timbulnya rasa ketersingungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain. Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya amal kita, efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak  terkendali, dan stress meningkat, karena itu kegigihan kita untuk tidak tersinggung adalah suatu keharusan.
            Apa yang menyebabkan orang tersinggung ? ketersinggungan seorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, sholeh, merasa tampan dan merasa sukses. Setiap kali kita menilai diri  lebih dari kenyataan, maka bila ada yanmg menilai kurang sedikit saja maka akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proposional menilai diri.
            Teknik yang perlu kita terapkan agar tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita, misalnya jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, seorang pemimpin, saya ini sudah banyak berbuat dan lain-lain. Semakain banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, maka akan membuat diri semakin tersinggung.
Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam rasa ketersinggungan.
            Pertama, belajar melupakan. Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita, jika kita seorang kepala sekolah maka lupakanlah jabatan itu, jika kita seorang pemimpin maka lupakanlah hal itu dan seterusnya. Anggap semuanya ini amanah agar tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa bahwa kita adalah hanya hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu yang dipercikkan kepada kita. Kita lebih banyak tidak tahu, kita tidak punya harta, jabatan atau pun tidak punya kedudukan sedikitpun. Dengan sikap seperti ini kita akan lebih ringan.semakin kita ingin dihargai, dipuji, dihormati,akan kian sering kita sakit hati.
            Kedua, kita harus melihat apapun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat. Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku oramg kepada kita, jika bisa menyikapi dengan tepat. Kita akan merugi apabila kita salah menyikapi kejadian, dan sebenarnya kita ini tidak bisa memaksa orang lain untuk berbuat sesuai dengan keinginan kita.
            Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apapun perkataan dan perbuatan orang lain kepada kita tentu itu terjadi atas izin Allah SWT,anggap saja ini adalah episode yang harus kita jalani untuk menguji keimanan kita. Mari kita simak firman Allah dalam QS :Albaqoroh : 155-157.

“ Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan innalillahi wainna ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan dan kesempurnaan dan rahmat dari tuhamya, dan meraka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. “
            Ketiga, kita harus berempati. Yaitu melihat sesuatu dari sisi kita. Perhatikan kiah seseorang berikut ini : ada seseorang yang tengah menuntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya dari belakang gajah tersebut. Yang depan berkata ,. “ oh di sepanjang hari ini kulihat pemandangan yang saagat indah nan mempesona nampak gunung-gunung tinggi menjulang yang dihiasi  pohon-pohon cemara, awan yang berarakan menari-nari, oh sungguh menakjubkan,  Kontan saja ia akan dilempar batu dari belakang karena dianggap menyindirnya. Sebab sepanjang perjalanan, orang yang dibelakang hanya melihat pantat gajah saja.

             Karena itu, kita harus belajar berempati, jika kita tidak ingin mudah tersinggung, cari seribu satu alasan untuk bisa memahami orang lain, namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri
            Keempat, jadikan hinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kualitas diri dan kesempatan untuk mengamalkan sifat mulia. Yaitu, memafkan orang yang menyakiti  dan membalasnya dengan kebaikan. Wallahu a’lamu bish-showab.

Vitamin Jiwa :
*     Bila dimarahi, janganlah larut dalam sakit hati karena kita akan rugi sendiri, lebih baik maafkanlah saja dan jangan menjadi dendam. kita tidak akan jatuh hina dengan dihina, sebab semua perbuatan akan kembali pada pembuatnya.
*     Sesunggunya hidup ini adalah rangkaian ujian yang tiada henti, sedangkan seberat-berat ujian adalah kelapangan, kemudahan, pujian, dan hal-hal yang lebih membuat  kita lalai dan lupa kepada Allah SWT.

KEWAJIBAN ORANG TUA MENDIDIK ANAK

Rasullah bersaba : Hak-hak anak terhadap orang tua, atau tanggung jawab Ibu Bapak terhadap anaknya ada tiga yaitu: a. memberi nama yang baik apabila lahir, b. mendidik dengan Al-Qur’an bila telah berakal, c. menikahkannya apabila ia telah dewasa. (HR.Ath Thusi). Bila seorang ibu “Jawa” mengandung maka mulailah diberikan nasihat bermacam-macam. Jangan menyembelih ayam nanti anak yang di kandung akan panjang lehernya. Jangan melihat yang menakutkan, nanti anak itu akan jelek tidak cantik dipandang, dan berbagai anjuran yang lain. Tetapi sebaliknya sang ibu dianjurkan memakan yang enak dan sering pergi ke kebun bunga, harus banyaik ketawa dan gembira supaya anaknya nanti gagah berani dalam perjuangan mengahadapi hidup dan juga banyak lagi anjuran yang lain.
Dalam masalah ini yang membentuk watak anak itu adalah tergantung kepada ayah dan Ibunya, akan diapakan, terserah kepada itu-bapak tadi. Ibarat secarik kertas yang bersih lalu dibentuk untuk ditulis,terserahlah kepada orang yang akan menulis bagaimana ukiran yang akan dibuatnya tapi yang jelas kalau ibu melahirkan akan memberi nama yang baik.
Tujaun orang tua, adalah memberikan pendidikan pada anak dengan sebaik-baiknya, jalan raya bagi meraka untuk melangkah kemasa depan pendidikan yang pertama waktu kecil mereka ialah di TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an), setelah itu baru dia ditingkatkan ke SD, SLTP, SLTA dan keperguruan tinggi. Tapi andaikan tidak ditanamkan rasa simpatik pada Agama sebelum memasuki SD, kapan lagi dia akan tahu dengan Al-Qur’an dan kapan lagi jiwanya akan dibentuk dengan tinta emas yang ada dalam Al-Qur’an. Sebagai anugerah dari Allah SWT, bahawa ilmu itu tidak dapat diberikan sebagai barang jadi, ilmu harus dicari dengan ikhtiar serta untuk diamalkan. Allah membekali manusia dalam hal mencari ilmu dengan berbagai kemampuan dan berbagai cara sesuai dengan kodratnya yang telah diinginkan untuk mengetahui apa saja.
Nabi saw telah mengatakan pada ummatnya dengan ucapan yang indah bahwa orang-orang yang malas yang tidak mempunyai cita-cita dalam menuntut ilmu, tidak berusaha menggapai ilmu serta tidak mengerjakan kesungguhannya dalam menuntut ilmu maka mereka akan mendapat kedudukan orang yang ingkar sunnah, yang tidak menerima sunnah, yang lemah serta tidak berdidri diatas kaidah-kaidah, kritikan yang benar dan kaidah logika yang jelas, untuk menuntut ilmu itu diwajibkan bagi orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, baik itu ilmu pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum, sebagaimana telah dikatakan dalam hadist Nabi yang diriwayatkan oleh ibnu Abdil Barri yang Artinaya: menuntut ilmu itu diwajibkan bagi orang Islam laki-laki dan permpuan.
Jadi semua orang tidak mungkin lahir langsung pandai, pasti kepandaian itu dibarengi dengan menuntut ilmu, Syair Arab yang artinya; belajarlah kamu karena tak ada seorangpun yang lahir dalam keadaan pandai tanpa punya ilmu, pastilah ia menjadi orang yang bodoh”. Menuntut ilmu itu tdak terbatas, semua diwajibkan baik itu orang yang sudash mempunyai kedudukan seperti Dosen, karyawan, remaja dan anak kecil. Bahkan orang yang sudah tuapun boleh menuntut ilmu, mulai sejak kecil sampai meninggal dunia. Sabda Rasulullah saw yang artinya; Carilah ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur”. Kalau kita mempunyai niat untuk belajar sejak kecil, sejak muda maka apa yang telah dipelajari akan tercapai dan tidak akan terlupakan sebab semua itu sudah tercermin dan melekat dalan akal dan pribadi masing-masing. Syair Arab mengatakan yang artinya: telah mencerminkan kepada pribadiku, kelalaian sesuatu yang aku pelajari masa tua dan aku tidak akan lupa sesuatu yang aku pelajari pada masa muda, maksud dari syair Arab ini bahwa belajar pada masa tua banyak lupa dan lalainya, tetapi kalau belajar di masa kecil atau masa muda akan selalu mudah ditangkap dan mudah dimengerti sebab anak kecil itu ingatannya tajam tak tergoyah dari gangguan apapun. Mereka itu masih bersih dari noda-noda, jadi gampang untuk mnerima materi apapun yang dibutuhkan.
Khususnya bagi orang tua yang mempunyai anak, bertanggung jawab untuk mendidiknya sejak kecil supaya mereka kelak menjadi seorang yang taqwa dan menjadi muslim atau anak yang sholeh dan sholilah. Untuk itu kami sarankan kepada semuanya khususnya bagi yang membaca tulisan ini, mendorong anaknya pergi ke masjid untuk mendapatkan ilmu, terumatama mengaji atau membaca Al-Qur’an yang telah diasuh oleh Ustadz maupun Ustadzah.. Nabi menganjurkan agar anaknya itu dilatih untuk sholat, sebagaimana dalam sabda beliau yang artinya: didiklah untuk sholat anak yang berusia 7 tahun dan pukullah anak yang sudah berusia sepuluh tahun,sedang ia tidak mengerjakannya”.memang pada mulanya Nabi saw mengajurkan, perintah yang bersifat anjuran, kemudian dususul dengan pukulan kalau merka tak mau mengerjakanya, tapi pukulan itu bersifat untuk mendidik.
Kalau kita perhatikan hamper setiap saat seorang itu memberikan pelajaran pada anaknya, ketika anak tersebut masih diayunan dengan cara memberikan permainan, mengajak bicara dan mengajak tertawa. Jadi mencari ilmu itu bukan dari guru saja, orang tuapun juga wajib untuk memberikan pelajaran. Lebih-lebih kita sebagai orang yang beragama dan warga Negara yang sudah lama merdeka, seharusnya kita mampu menyandang hal semacam itu menjadikan anak didik bergairah untuk tugas masa depan mereka dan untuk bekal hidupnya yang telah dicita-citakan. Amin

MARILAH MENCONTOH ROSULULLAH SAW

Kebesaran sebuah Negara tak akan pernah lepas dari keberhsilan dunia pendidikannya. Bangsa kita adalah Bangsa yang besar karena memiliki banyak kepulauan dan masyarakat yang beraneka ragam tetapi tetap hidup damai, ramah dan sopan. Begitukah?
Dapat kita lihat dengan mata telanjang kerusuhan terjadi dimana-mana hanya karena beda pendapat, beda partai dan beda-beda lainnya yang seharusnya itu bukanlah hal yang patut dijadikan sebab terjadinya sentuhan fisik. Anak-anak mulai malu dengan produk negerinya sendiri, malu dengan agamanya sendiri bahkan perlahan-lahan identitas ke agamaan di hilangkan. Jilbab jadi tidak penting, karena dianggap hanya akan membatasi ruang gerak perempuan. Pergaulan laki-laki dan perempuan tak kenal batas karena dianggap membatasi profesionalitas.
Pendidikan adalah akar utama semua permasalah ini. Pendidikan formal dan nonformal memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk karakter seseorang, banyak sekali kita temukan orang-orang yang pinter dalam ilmu pengetahuan tapi tidak bijak dalam penyelesaian masalah. Seperti di Jepang, angka kematian karena bunuh diri sangat tinggi meskipun Jepang adalah Negara yang notabene mempunyai IPTEK canggih. Mengapa? Karena telah terjadi ketimpangan olah didik. Para guru mentransfer seluruh materi pengetahuan tanpa landasan moral yang kuat. Pendeknya guru hanya mentransfer ilmu bukan nilai. Setelah guru mengajar, ia bebas pergi ke diskotek tanpa beban apa-apa.
Di Indonesiapun banyak ditemukan orang-orang yang ilmunya banyak tapi akhlaknya bejat. Bahkan lebih parah lagi, tak berilmu tapi juga tak bermoral. Siapa yang salah? Tidak penting siapa yang salah.
Solusi agar bangsa ini tidak lebih runyam adalah kembali kepada Allah dan Rosul-Nya. Sebuah metode pendidikan yang menyeluruh telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad s.a.w., Ibrahin, Imran dan Luqman. Sebagai individu meraka mencerdaskan diri dengan banyak belajar tentang ilmu pengetahuan dan ketaatan kepada Tuhan sekalian alam. Ibnu Sina seorang dokter ahli yang juga ulama termashur. Memadukan Ilmu dengan nilai-nilai moral menjadikan seseorang lebih mulia di hadapan manusia maupun dihadapan Allah. Insyaallah.
Dari manakah kita mengawalinya?. Institusi Negara yang paling kecil adalah keluarga. Artinya dari keluarga-keluarga inilah terbentuk Negara yang besar. Maka pendidikan yang paling utama adalah didalam keluarga. Setiap kepala keluarga (Ayah) dan kepala rumah tangga (Ibu).,bertanggungjawab atas keberhasilan pendidikan keluarganya yang akan berdampak juga pada bangsa. Rosulullah mencontohkan bahwa rumah adalah tempat untuk menyelesaikan masalah, bukan tempat lain. Istri adalah partner sebagai penguat hati bagi suaminya. Rosulullah tidak memandang istrinya sebelah mata tetapi menjadikan istrinya sebagai power of balance yaitu kekuatan penyeimbang dalam segala urusannya. Segala sesuatu akan diseleseikan dengan istrinya terlebih dahulu sebelum kepada orang lain. Beliau menjadikan sikap, perkataan dan perbuatannya teladan bagi istri dan anak-ananknya juga lingkungannya. Tanpa disuruh seorang anak akan mencontoh perkatan dan perbuatan orang tuanya secara otomatis. Maka, kita sebagai orang tua harus mencontoh model keluaga rosulullah. Jika ingin anak-anak kita berilmu dan berakhlak mulia.
Sedangkan rukjah kedua bagi anak-anak adalah sekolah disamping juga masjid. Dan orang tua kedua adalah guru. Sebuah pepatah mengatakan “ Guru kencing berdiri, murid kecing berlari”. Setiap hal yang dilakukan seorang murid tidak bisa dilepaskan begitu saja dari peran gurunya. Karena guru adalah contoh bagi murid-muridnya. Rosulullah pun telah mecontohkan dalam mendidik disuatu majelis. Rasul selalu berkata tegas tetapi tetap lemah lembut, tidak bersikap tinggi hati arma ilmunya lebih banyak. Memberi kesempatan bertanya pada peserta majelis. Tidak merendahkan orang lain meskipun itu seorang anak-anak. Dan tetap ada humor kecil yang menyegarkan sebagai selingan. Maka seorang guru dituntut untuk sedapat mungkin mendidik siswa-siswanya untuk menjadi manusia yang berilmu , berakhlaq mulia dan mandiri.
Jadi seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu yang harus dikuasai oleh siswa tetapi juga memberikan nilai-nilai moral yang juga harus dilakoni siswa-siswinya. Bahwa ilmu pengetahuan tak pernah lepas dari pentingnya akhlak mulia seperti yang dicontohkan Rosulullah s.a.w.
Maka marilah kita bertekad bulat untuk menjadikan Rosulullah dan keluarganya menjadi penduan kita. Bukan hanya kata-kata tapi benar-benar kita wujudkan dengan menjalankan sunnah-sunahnya. Menjadikan keluarga dan rumah kita sebagai syurga (Baiti Jannati). Senantiasa membangun kebiasaan baik dari diri sendiri dan keluarga. Beristigomah dalam menegakkan kebenaran kerena Allah mencitai penegak kebenaran.
Wallahu’alam bishowab.

SETAN KURSI

Gambar-gambar terpampang
Suara-suaramu ku dengar lalu ku renungkan
Gaya dan prilakumu ku perhatikan
Saat kursi itu manjadi rebutan

Jika kau duduk nanti
Saat kau pandang keatas
Bisa saja bintang-bintang jatuh kepundakmu
Saat kau tolehkan ke kiri
Wanita seksi menari-nari
Saat kau tolehkan ke kanan
Emas dan berlian berkilauan
Jika kau tundukkan ke bawah
Terhampar permadani indah bertabur bunga
Sedangkan jika kau palingkan kebelakang
Gedung megah jadi kediaman
Bukankah itu setan-setan kursi……!!!

Andai saja….
Sejenak kau ingat dia
Andai saja matahari di tangan kanannya
Atau bulan ditangan kirinya
Tak terbesit dalam hatinya menghentikan langkah
Pandangannya lurus kedepan mengemban amanah ilahiah

Entah esok atau nanti
Pastilah ada yang meneladaninya.

Ibuku sayang …….

Ibu …
Telah banyak waktu kau habiskan untukku
Tak kenal lelah kau merawatku
Tak kenal batas kau menyayangiku.

Ibu…
Kaulah yang bersabar ketika aku nakal
Kaulah yang berdo’a disetiap malam
Kaulah yang mendidik dan menyekolahkan

Ibu…
Disetiap nafasku ada belaianmu
Di hari-hariku ada kasih untukmu hingga akhir waktuku.

Kemerdekaan Hati


Pengekangan, penindasan, penyiksaan tlah menyeliputi hidupku
Hari-hariku begitu kelabu
Sepuluh tahun sudah hidupku begini
Tidak tau kemana  aku berkeluh  dan berserah diri

Kodrat manusia memang tidak seorangpun yang mengetahui
Misteri dibalik kuasa Illahi
Hanya kemauan yang kuat   pada diri tuk berbenah
Yang dapat  merubah ketentuan Illahiyah

Ikhtiar dan do’a senantiasa aku jalani
Tawakal adalah wujud penyerahan diri
Ketenangan,ketentraman dan kedamaian adalah dambaan  setiap insani
Bak intan  permadani yang selalu dicari

SELINGKUH ? NO WAY !

Firman Allah SWT Surat Ar-Rum, 30 : 21  
Yang artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Hadits Nabi Muhammad SAW, Riwayat Baihaqi: Apabila seseorang telah menikah, maka separuh agamanya  sudah dijalani.
Pada dasarnya pernikahan itu merupakan ikatan yang berpijak pada cinta dan kasih. Masing-masing (suami-isteri) berperan mempertahankan dan mengembangkan cinta dan kasih itu, sehingga tetap terpelihara dengan baik. Di zaman yang katanya modern seperti sekarang ini makna pernikahan semakin pudar, tujuan mulia sebagaimana firman Allah diatas tidak tercapai. Keutuhan rumah tangga sering terkoyak, dan ada banyak faktor penyebabnya:
Pertama, kurangnya pemahaman terhadap tujuan pernikahan yang sangat mulia itu. Pernikahan dianggap sebagai pelegalan hubungan biologis semata, orang akan mudah berpaling (selingkuh) jika ada problem yang berkaitan dengan biologis. Masalah hormonal ini menjadi faktor dominan terjadinya perselingkuhan, terlebih bagi kalangan pekerja, baik lelaki maupun perempuan yang relasi sosialnya tinggi. Model seperti ini yang sekarang ini lagi top, karena dilakukan oleh artis-artis papan atas juga.
Kedua, masing-masing pasangan (suami-isteri) saling mempertahankan egonya, merasa bisa dan mampu, apalagi jika keduanya sama-sama mempunyai penghasilan yang cukup. Kedua belah pihak ingin mengatur sendiri, sama-sama tak mau diatur. Hal ini akan memunculkan ketidakpuasan dalam keluarga dan akan melampiaskan pada pihak lain.
Ketiga, kesibukan suami juga kerap membuat wanita merasa kurang diperhatikan atau kurang mendapat pujian dari pasangannya, kalangan wanita seperti ini sangat rentan terhadap perselingkuhan. Apalagi ketika ia mendapat lelaki lain yang dirasakan memperhatikannya, ia merasakan kembali harga dirinya.
Keempat, suami isteri sama-sama sibuk di luar rumah, lagi-lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, atau mengisi kegiatan dengan alasan kejenuhan di rumah. Saat ini banyak wanita yang memilih karier di luar rumah, kecenderungan ini tanpa disadari membuka peluang terjadinya perselingkuhan. Seorang psikolog perempuan mengatakan adanya sinyalemen : lima dari tujuh wanita pekerja cenderung setuju dengan perselingkuhan. Terlepas benar tidaknya sinyalemen itu, ada faktor yang membuat wanita pekerja menyetujui perselingkuhan, antara lain makin meluasnya pergaulan hidup dan banyaknya wanita bekerja di luar rumah, ditambah pengertian yang salah tentang emansipasi, mengapa pria bisa berselingkuh wanita tidak?
Kelima, perselingkuhan bisa terjadi karena kurang berkualitasnya pertemuan pasangan suami isteri.
 Dalam menjaga dan mengembangkan cinta kasih suami isteri agar terhindar dari perselingkuhan ada beberapa hal:
Pertama, meningkatkan kualitas pertemuan, lebih lagi pada suami isteri yang bekerja di luar rumah. Semisal rekreasi bersama, arisan keluarga, dll. Yang bisa merekatkan keluarga.
Kedua, bagi isteri yang di rumah berusaha menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan rumah atau mengurus anak-anak, juga bisa dengan mengikuti kegiatan sosial maupun keagamaan.
Ketiga, semua program dan problem keluarga dilakukan dengan musyawarah dan dalam menghadapi problem harus sama-sama bersabar.
Keempat, peran agama sangat dominan dalam mencegah perselingkuhan, suami isteri harus komitmen terhadap tujuan pernikahan, yakni “membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah”.
Mereka berdua harus menyadari bahwa perselingkuhan perusak dahsyat dalam keluarga. Dalam agama, kita bisa menghapus perbuatan baik yang pernah kita lakukan.
Semoga Allah menghindarkan kita dari perbuatan keji itu. Amiin.

IBU

Kau punya segalanya dalam dirimu
Segalanya itu berwarna-warna
Walaupun jalanmu penuh dengan rintangan
Namun langkahmu penuh dengan kelembutan, ketegaran,
keberanian, kesabaran, dan perjuangan

Kau seperti bintang di langit yang selalu menerangi, menghiasi, dan mempesona
Kau bagaikan bunga yang selalu mekar, wangi, dan bersemi indah

Kau tumpahkan keringatmu, air matamu, darahmu, jiwa dan ragamu
Setiap nafasmu mengalir sebuah keikhlasan, makna, do’a dan harapan
Lantunan nada bicaramu membawakan arti
Kalimat yang kau goreskan berbuah rindu yang tak terlupakan

Senyummu meluluhkanku
Kerasmu menyadarkanku
Sayangmu yang tiada tara
Cintamu yang tiada habisnya
Terima kasih ibu atas segala-galanya

SOSOK IBU SEJATI

            Allah menciptakan wanita mempunyai kodrat menjadi seorang ibu. Ingin lebih mengenal sosok seorang ibu sejati. Menyandang status Ibu Sejati memang tidaklah mudah namun sangatlah menyenangkan. Tugas seorang ibu sangat mulia dan terpuji serta begitu banyak perjuangannya. Salah satu tugas seorang ibu manakala ia ditakdirkan untuk hamil 1 – 9 bulan masa kehamilannya, lalu menyusui, hingga merawat dan menjaga anaknya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, namun tidak berhenti sampai disitu saja.

             Selain tugas sehari-hari ibu juga mempunyai tanggung jawab besar dalam keluarganya serta dalam hal mendidik anaknya. Seorang ibu yang baik menjadi contoh yang baik untuk keluarganya dengan semangat yang luar biasa. Ibu juga layaknya seperti hakim yang selalu berusaha berbuat adil dalam mengatasi suatu masalah yang terjadi pada kehidupan keluarganya, apalagi apabila anaknya yang mendapatkan suatu masalah ia akan berusaha berbagi dan mencari solusi yang terbaik, karena perasaan ibu sangatlah peka dimana saat buah hatinya bahagia ia juga merasa bahagia sebaliknya apabila anaknya dalam keadaan susah ia akan ikut merasakan susah, perlu diketahui para anak sebaiknya lebih bisa dekat atau terbuka ke keluarganya terutama pada sang ibu karena ia orang yang tepat untuk mencurahkan isi hati. Ia bisa kita anggap seperti teman atau sahabat tapi tidak lupa menghormatinya, karena nasihat atau solusinya bisa menjadi inspirasi kita untuk melangkah ke depan yang lebih baik lagi.

              Pekerjaan seorang ibu layaknya wanita karier, hanya saja bedanya ia tidak dibayar dengan nominal melainkan dengan hasil yang membanggakan dalam membentuk keluarga yang sakinah, rahmah, dan mawaddah. Selain berusaha ia akan selalu berdo’a meminta kepada Allah untuk kebaikan keluarganya terutama anak-anaknya supaya sukses dalam kehidupan dunia maupun akhirat dan yang perlu diingat bahwasanya surga terletak di bawah telapak kaki ibu. Akan tetapi bagaimanapun juga sapaan ibu tidak hanya bagi wanita yang notabene mengandung dan melahirkan kita tapi juga untuk wanita yang merawat dan mendidik kita dengan baik.

PEMIMPINKU

Negeri ini telah kering
Negeri ini membutuhkan air
Negeri ini telah lama menantimu
Wahai pemimpinku yang arif dan jujur


Engkaulah surga di padang pasir
Semua musuh telah kau usir
engkau tunjukkan yang haq dan yang bathil
Tuk pemimpin yang jujur dan adil


Sorot matamu tajam dan terarah
Senyummu menunjukkan jiwa yang marah
Ucapmu begitu santun dan ramah
Engkaulah pemimpin dambaan umat

MEMBANTU ANAK MEMPERSIAPKAN SUKSES UJIAN


Ba
Ø  Bantulah ia belajar pada bab-bab yang sulit, perbanyak latihan soal ; terangkan materi sesuai batas kemampuan dan pengetahuan orangtua. Bantuan belajar orangtua bisa berupa drill tanya-jawab atau menjelaskan hal-hal yang dirasa sulit oleh anak. Jika tidak bisa mengajari materi yang akan diujikan, carikan guru pembimbing privat yang mumpuni atau ikutkan anak les di bimbingan belajar khusus.
Ø   Bantulah anak secara spiritual dengan mendoakan mereka di setiap kesempatan beribadah, bila perlu ajak serta anak dalam doa tersebut secara berjamaah agar anak ikut terlibat dengan nuansa khusyu’ harapan dan keinginan target sukses seperti yang dicita-citakan orangtua dan ia harapkan juga.
Ø  Bangunkan anak di hening dini hari untuk belajar dan beribadah. Banyak cerita sukses yang melatari kisah sukses orang-orang hebat di masa lalu karena banyak berikhtiar, belajar dan beribadah di malam hari.
Ø  Batasi dan aturlah secara seimbang aktivitas belajar dan bermain anak supaya tidak menggangu jadwal belajar dan tugas-tugas utamanya. Usahakan pembatasan itu tidak membuat anak semakin tertekan atau terbelenggu batin-psikisnya akibat terlalu lama belajar hingga menjadi jenuh untuk belajar intens.

Bi
Ø  Bikin suasana yang nyaman menyenangkan dan kondusif di dalam rumah ketika anak sedang dalam suasana memfokuskan diri mempersiapkan materi belajar menghadapi ulangan harian atau ujian.
Ø  Bikin menu plus makan dan minum ekstra yang memuaskan selera anak dan juga efeknya sekaligus dapat meningkatkan kualitas stamina otaknya pada saat anak terforsir energi pikirannya untuk belajar.
Ø  Biasakan latih anak dengan bioritme (ritme hidup) untuk disiplin rajin belajar terencana, teratur, dan terjadwal dengan sebaik-baiknya jauh-jauh hari sebelum jadwal ujian datang.
Ø  Bijaksana dan selektif dalam memberikan tugas-tugas pekerjaan harian membantu orangtua di rumah agar anak tidak merasa terbebani atau terganggu jadwal intensif kegiatan belajarnya.
Ø  Bicarakan baik-baik jika ada permasalahan rumit yang mengganggu pikiran anak, segera carikan solusi damai secepatnya atau tunda dulu penyelesaiannya bila hal itu muncul mendadak di saat hari-hari ujian.

Bu
Ø  Butuh apa saja anak anda untuk menyukseskan target ujiannya? Penuhilah segera dengan bijak setiap kebutuhan akademiknya (buku, soal-soal, alat tulis, les tambahan, dll) agar mereka lebih tenang batin dan pikirannya sehingga dapat segera mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Ø  Buatkan jadwal kegiatan harian yang bisa dikompromi oleh anak pada saat hari-hari menjelang ujian.
Ø  Bugarkan fisik dan sehatkan psikis anak dengan membantu membuatkan jadwal berolahraga atau rekreasi pada saat mereka kelelahan akibat belajar yang terlalu diforsir.

Be
Ø  Bebaskan anak dari tugas-tugas rutin harian di rumah yang sekiranya dapat membebani fisik atau membuat mereka kelelahan sehingga berakibat konsentrasinya terganggu pada saat akan belajar.
Ø  Beri pancingan reward / hadiah kejutan agar anak anda giat belajar dan berusaha mendapat nilai baik.
Ø  Berikan dukungan / support motivasi dan semangat kepada anak terutama pada saat mereka sedang benar-benar membutuhkan perlindungan kasih atau bantuan pertolongan dari orangtua.
Ø  Belai-sentuh kasih dan perhatian tulus dari ayah-ibu sangat berarti bagi anak saat hari-hari menjelang atau pas hari ujian ; bila perlu sempatkan untuk mengantar atau menemani anak sesaat di tempat ujian.
Ø  Benahi stamina kesehatan anak dengan memberikan multivitamin dan tambahan suplemen kepadanya.
Ø  Benahi kekuatan rasa percaya diri anak dan mentalitasnya agar lebih kokoh dengan memberikan kata-kata konstruktif dan support motivasi yang membuat etos belajar dan tekad berprestasi mereka meningkat.

Bo
Ø  Bolehkan anak mengatur sendiri jadwal kegiatan ekstra bersantai sejenak yang membuat terhibur (main games, nonton TV, dll) asalkan tidak “kebablasan” hingga mengganggu jadwal belajar mereka.
Ø  Bonus hadiah : siapkan rangsangan bonus agar anak terpacu dan terpicu mengejar prestasi sebaik-baiknya. Catatan : jangan menjanjikan bonus hadiah dengan cara “keterlaluan” (terlalu” lama jarak waktunya, “terlalu”berlebihan bentuk wujudnya, “terlalu” kecil nilainya, “terlalu” banyak syaratnya, “terlalu” dibesar-besarkan tantangan agar bisa mendapatkannya, dsb.)