Predikat iman dan taqwa inilah yang senantiasa kita syukuri, sebab iman dan taqwa itu adalah dua daun pintu bagi terbukanya rejeki kita yang penuh berkah, bukan rizki yang haram yang dilaknat Allah. Al-Qur’an menegaskan :
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (QS:7 Al-Araf: 96)
Ibnu Katsir menjelaskan syarat-syarat iman dan taqwa itu adalah hatinya
beriman pada apa yang dibawa oleh Rasulullah, membenarkan dan
mengikutinya, bertaqwa dengan melaksanakan ketaatan-ketaatan dan
meninggalkan perbuatan keharaman. (Tafsir III hal: 100) :
Diantara buah-buah iman bagi kaum Mukminin antara lain adalah:
Pertama, taqwa itu sendiri, menjaga diri dari dosa, ancaman siksa, bahaya dan membuka pintu rizki, karena Allah berfirman:
Artinya: Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah dan hari akhir niscaya Dia
akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rejeki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan(yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS; Ath Thalaq : 2-3).
Yang kedua, iman membuahkan pula taubat dan istighfar; yang akan
menebar rizki untuk kita sekalian. Amiril Mukminin Umar dalam
beristisqa’ atau memohon rizki, hanyalah dengan istighfar (Ruhul Maani,
29/72-73)
Rasulullah bersabda:
“Barang
siapa yang memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah) niscaya
Allah menjadikan untuk setiap kesedihan jalan keluar, untuk setiap
kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberikan rizki (yang halal)
dari arah yang tidak disangka-sangka “(HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah) .
Allah menegaskan pula dalam (QS: Hud: 3)
Artinya:
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepadaNya.
(Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang
telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. Itulah
taubat yang menyesali dan menghentikan dosa dan maksiat kemudian
menggantikannya dengan amal shalih dan keridhaan sesama.
Ketiga:
Iman membuahkan TAWAKKAL, yaitu berusaha dengan disertai sikap
menyandarkan diri hanya kepada Allah yang memberikan kesehatan, rizki,
manfaat, bahaya, kekayaan, kemiskinan, hidup dan kematian serta segala
yang ada, tawakkal ini akan membukakan rizki dari Allah, sebagaimana
janjinya dalam QS: 65 At-Thalaq: 3):
Artinya: Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memberikan contoh tentang bertawakkal yang sesungguhnya dengan bersabda:
Artinya:
“Sungguh
seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakal
niscaya kalian akan diberikan rizki sebagai-mana rizki-rizki
burung-burung, mereka berangkat pergi dalam keadaan lapar, dan pulang
sore hari dalam keadaan kenyang” (HR. Timidzi No. 2344).
Keempat:
Iman dan taqwa membuahkan taqarrub yang berupa rajin mengabdi bahkan
sepenuhnya mengabdi beribadah kepada Allah lahir bathin khusu dan
khudhu.
Beribadah yang sepenuhnya akan dapat membuka rizki Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam :
Artinya:
“Rabb kalian berkata; Wahai anak Adam! Beribadahlah kepadaKu
sepenuhnya, niscaya aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi
kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam! Jangan jauhi Aku, sehingga
aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan
kesibukan”. (HR. Al-Hakim: Silsilah Al-Hadits Ash-Shahihah No. 1359).
Kelima:
Iman dan taqwa membimbing hijrah fisabilillah. Perubahan sikap dari
yang buruk kepada sikap kebaikan, atau hijrah adalah perpindahan dari
negeri kafir, menuju negeri kaum Muslimin, menolong mereka untuk
mencapai keridhaan Allah (Tafsir Al Manar, 5: 39)
Hijrah ini membukakan pintu rizki Allah dengan janjiNya dalam surat An-Nisa ayat 100:
Artinya:
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka
bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,
Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju),
maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Oleh : Supriadi
0 comments:
Posting Komentar