Kunci (RAHASIA) untuk membuka pintu rezeki

Mengungkap Rahasia Membuka Pintu Rezeki*, Tuhan  telah menyiapkan segala kebutuhan manusia; bahkan semua kebutuhan makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk kecuali telah Tuhan sediakan apa yang menjadi keperluan dan kebutuhan hidupnya. Yang diperlukan adalah upaya dan usaha untuk menjemput rezeki tersebut dengan cara yang Dia gariskan. Dalam hal ini Tuhan telah menggariskan sejumlah pintu bagi manusia untuk memperoleh rezeki yang halal dan barokah.

Untuk membuka pintu rezeki anda, “Ada Enam hal yang harus Anda perhatikan,”

RAHASIA PERTAMA
“Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9  bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit  sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.
Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu. Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah.”

RAHASIA KEDUA
“Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah**”. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa  mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain. Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan. Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka,
Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya.”
“Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga” , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).
“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?
“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!”. Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula.”

RAHASIA KEEMPAT
“Jangan mempermainkan wanita”. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya,dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”
“Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. ”
“Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,”

RAHASIA KELIMA
“Menyambung tali silaturahmi”, “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim”

RAHASIA KEENAM
“Memperbanyak doa kepada Allah”. Doa adalah senjata orang beriman. Manusia adalah makhluk yang terbatas dan Allah yang memiliki kekuasaan Maha Luas. Dengan berdoa, maka itu menunjukkan kelemahan kita untuk meminta pertolongan kepada Allah.


**))Sedekah adalah hajatnya orang-orang mukmin.  Carilah rezeki dengan mengeluarkannya terlebih dahulu melalui sedekah.  Dengan bersedekah, maka rezeki itu akan bertambah.  Ibarat seorang yang hobi memancing, maka apabila orang tersebut ingin mendapatkan ikan sebagai hasil pancingannya, maka orang tersebut  harus menyangkutkan umpan di ujung (mata kail) nya.  Begitu juga dengan rezeki kita.  Maka pancinglah rezeki kita dengan cara bersedekah.  Selain untuk memancing hadirnya rezeki, sedekah juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt.  Kita sapa Asmaul HusnaNya melalui sedekah….. Yaa Ghaniy (Yang Maha Kaya), Yaa Mughniy (Yang Maha Memberi Kekayaaan), Yaa Razzaaq (Yang Maha Pemberi Rezeki) -Nya Allah Tuhan kita.  Tidak akan pernah ada seorang dermawan yang menjadi miskin karena rajin men-sadaqahkan rezekinya.  Karena seorang yang dermawan senantiasa didoakan oleh para malaikat.

Rezeki itu memiliki pintu-pintu, dan kunci untuk membuka pintu rezeki tersebut adalah dengan sadaqah.  Semakin banyak sadaqah yang kita keluarkan, maka akan semakin luaslah pintu rezeki yang akan dibukakan oleh Allah Swt untuk kita.  Wallaahu a’lam bishshawab.
By: Ust Arifin Ilham on air El Shinta Radio


*))Pintu rezeki bisa kita buka melalui diri sendiri, keluarga, orang lain dan dalam ber­usaha. Banyak jalan menuju Roma. Begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan betapa luasnya metode untuk menggapai re­zeki. Rezeki artinya pemberian dari Allah ke­pada makhluk-Nya untuk memenuhi kebutuhannya. Bentuk pemberian ini bisa berupa materi (uang) dan ada yang berupa non-materi, seperti ilmu, sifat-sifat baik, jodoh, berkah, kelapangan hidup dan lain sebagai-nya. Rezeki terbagi dua, yakni halal dan haram. Dikatakan haram, kalau cara memperolehnya haram atau bendanya diharamkan. Jadi, orang yang mencari rezeki dengan cara-cara yang haram otomatis hasilnya menjadi haram.

(Lagi) Keutamaan Sedekah

Salah satu keutamaan ber-Shadaqah, ialah Allah tidak akan mengurangi Rezeki yang kita sedekahkan, malah akan membuka pintu Rezeki kita, dan bahkan Allah akan mengganti dan melipat gandakannya.

Sedekah tidak akan mengurangi Rezeki, seperti Firman Allah surat Saba bahwa Allah akan mengganti sedekah yang kita keluarkan:

"Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (Saba 34:39)

Secara logika, mungkin kita akan berfikir bahwa Harta yang kita keluarkan untuk sedekah berarti pengurangan Harta yang ada di tangan kita, namun Rasulullah pernah bersabda bahwa Harta seseorang tidak akan berkurang karena disedekahkan:  "Ada tiga perkara yang Saya bersumpah atasnya dan Saya memberitahukan kepadamu semua akan suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah Harta seseorang itu akan menjadi berkurang sebab disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan," (H.R. Tirmidzi).

Sedekah juga membuka pintu Rezeki, karena Rasulullah pernah bersabda "Turunkanlah (datangkanlah) Rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah." (HR. Al-Baihaqi)

Dalam salah satu Hadits Qudsi, Allah berfirman: "Hai anak Adam, nafkahkanlah hartamu, niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (H.R. Muslim)

Dalam Hadits lain, Rasulullah pernah bersabda:
"Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua Malaikat yang turun, sala satunya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang ber-Infaq. Sedangkan Malaikat yang lainnya berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan Hartanya." (H.R. Bukhari - Muslim)

Bukan saja sedekah membuka pintu Rezeki seseorang, tetapi bahkan bersedekah juga akan melipat-gandakan Rezeki yang ada pada kita.

Rasulullah pernah bersabda: "Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu senilai satu buah kurma yang diperolehnya dari hasil kerja yang baik, bukan haram, dan Allah itu tidak akan menerima kecuali yang baik. Maka sesungguhnya Allah akan menerima sedekah orang itu dengan tangan kanannya, sebagai kiasan kekuasaanNya, kemudian memperkembangkan pahala sedekah tersebut untuk orang yang melakukannya, sebagaimana seseorang dari engkau semua memperkembangkan anak kudanya sehingga menjadi seperti gunung - yakni memenuhi lembah gunung karena banyaknya.".

Dalam Surah Al Baqarah ayat 261, Allah berjanji bahwa Allah akan melipat-gandakan sedekah kita :
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." ( Al Baqarah 261)

Allah juga ber-Firman bahwa salah satu ciri dari orang yang ber-Taqwa yang akan masuk Surga adalah orang yang bersedekah diwaktu lapang maupun sempit.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (Q.S. Ali Imran 3:133-134).

Rasulullah juga pernah bersabda, "Bentengilah Hartamu dengan Zakat, Obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan ber-Shadaqah,  dan persiapkan Doa untuk menghadapi datangnya Bencana." (H.R. Ath-Thabrani)

Dalam Hal Shadaqah, quality adalah lebih baik daripada quantity. Ber-Sedekah satu dolar bisa jadi lebih baik dari pada ber-Sedekah seratus-ribu dollar. Jika seseorang hanya memiliki dua dollar kemudian disedekahkannya satu dollar maka Sedekah tersebut adalah lebih baik dari pada Sedekah dari seseorang Billioner tetapi hanya mensedekahkan seratus ribu dollar.

Janganlah kita menunggu kaya raya atau hidup berlebih untuk bersedekah, karena hal tersebut adalah bisikan Setan belaka. Terlebih lagi, jangan sampai kita menunggu sampai ruh kita berada di tenggorakan, karena pada saat itu Harta kita sudah dipastikan bukan milik kita lagi tetapi sudah menjadi milik Ahli Waris kita. 


Tujuh Jalan Membuka Pintu Rejeki

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”

1. MENSYUKURI SEGALA NIKMAT
“Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

2. MEMBAYAR ZAKAT (SEDEKAH)
“Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a: ”Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” (Muttafaqun alaih)

3. BEKERJA MENCARI RIZKI DENGAN HATI QONA’AH, TIDAK DIPENUHI AMBISI DAN TIDAK SERAKAH
“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani)

4. BERTAUBAT DARI SEGALA PERBUATAN DOSA
“Dan (Hud berkata): Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa” (QS. Hud: 52)

5. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim” (Muttafaqun ‘alaih)

6. MENCARI RIZKI DARI JALAN YANG HALAL
Salah satu yang mempengaruhi keberkahan ini ialah praktek riba. Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan.
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (Al Baqarah: 276)

7. BEKERJA SAAT WAKTU PAGI.
“Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)